Jumat, 19 Agustus 2011

Hut RI ke-66


Daftar Kode Pos Daerah-daerah Kota Batam


Bingung..??? Mo Signup/Registrasi suatu jejaring sosial, forum dll...
(Pengalaman, lupa kode pos daerah sendiri pas lagi dibutuhin,,Hhhe,,he,,)
biasanya syarat registrasinya ada yang minta Kode Pos, Nah, khususnya untuk org batam ne, liat disini aja ya... ga usah binggung2 lagi...
Hhe..he..
Cekidot...

1. Kecamatan Batam Kota
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Batam Kota di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Baloi Permai (Kodepos : 29431)
- Kelurahan/Desa Baloi (Kodepos : 29432)
- Kelurahan/Desa Sukajadi (Kodepos : 29432)
- Kelurahan/Desa Taman Baloi (Kodepos : 29432)
- Kelurahan/Desa Sungai Panas (Kodepos : 29433)
- Kelurahan/Desa Teluk Tering (Kodepos : 29461)
- Kelurahan/Desa Belian (Kodepos : 29464)

2. Kecamatan Batu Aji

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Batu Aji di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Kibing (Kodepos : 29422)
- Kelurahan/Desa Tanjung Uncang (Kodepos : 29424)
- Kelurahan/Desa Batu Aji (Kodepos : 29438)
- Kelurahan/Desa Bukit Tempayan (Kodepos : 29438)
- Kelurahan/Desa Buliang (Kodepos : 29438)

3. Kecamatan Batu Ampar

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Batu Ampar di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Bukit Senyum (Kodepos : 29451)
- Kelurahan/Desa Batu Merah (Kodepos : 29452)
- Kelurahan/Desa Sungai Jodoh (Kodepos : 29453)
- Kelurahan/Desa Tanjung Sengkuang (Kodepos : 29453)
- Kelurahan/Desa Kampung Seraya (Kodepos : 29454)
- Kelurahan/Desa Harapan Baru (Kodepos : 29455)
- Kelurahan/Desa Bukit Jodoh (Kodepos : 29456)

4. Kecamatan Belakang Padang

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Belakang Padang di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Belakang Padang (Kodepos : 29411)
- Kelurahan/Desa Pemping (Kodepos : 29412)
- Kelurahan/Desa Kasu (Kodepos : 29413)
- Kelurahan/Desa Pecong (Kodepos : 29414)
- Kelurahan/Desa Pulau Terong (Kodepos : 29416)
- Kelurahan/Desa Sekanak Raya (Kodepos : 29416)
- Kelurahan/Desa Tanjung Sari (Kodepos : 29416)

5. Kecamatan Bengkong
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bengkong di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Sadai (Kodepos : 29432)
- Kelurahan/Desa Tanjung Buntung (Kodepos : 29432)
- Kelurahan/Desa Bengkong Harapan (Kodepos : 29457)
- Kelurahan/Desa Bengkong Indah (Kodepos : 29458)
- Kelurahan/Desa Bengkong Laut (Kodepos : 29458)

6. Kecamatan Bulang
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bulang di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Bulang Lintang (Kodepos : 29471)
- Kelurahan/Desa Pulau Buluh (Kodepos : 29472)
- Kelurahan/Desa Pantai Gelam (Kodepos : 29473)
- Kelurahan/Desa Batu Legong (Kodepos : 29474)
- Kelurahan/Desa Temoyong (Kodepos : 29475)
- Kelurahan/Desa Pulau Setokok (Kodepos : 29476)

7. Kecamatan Galang

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Galang di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Sembulang (Pulau Rempang) (Kodepos : 29481)
- Kelurahan/Desa Rempang Cate (Kodepos : 29482)
- Kelurahan/Desa Air Raja (Kodepos : 29483)
- Kelurahan/Desa Subang Mas (Kodepos : 29483)
- Kelurahan/Desa Galang Baru (Pulau) (Kodepos : 29484)
- Kelurahan/Desa Sijantung (Kodepos : 29485)
- Kelurahan/Desa Karas (Pulau Karas) (Kodepos : 29486)
- Kelurahan/Desa Pulau Abang (Kodepos : 29487)

8. Kecamatan Lubuk Baja

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Lubuk Baja di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Baloi Indah (Kodepos : 29432)
- Kelurahan/Desa Batu Selicin (Kodepos : 29441)
- Kelurahan/Desa Pangkalan Petai (Kodepos : 29442)
- Kelurahan/Desa Kampung Pelita (Kodepos : 29443)
- Kelurahan/Desa Lubuk Baja Kota (Kodepos : 29444)
- Kelurahan/Desa Tanjung Uma (Kodepos : 29445)

9. Kecamatan Nongsa

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Nongsa di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Nongsa (Kodepos : 29465)
- Kelurahan/Desa Sambau (Kodepos : 29465)
- Kelurahan/Desa Batu Besar (Kodepos : 29466)
- Kelurahan/Desa Kabil (Kodepos : 29467)
- Kelurahan/Desa Ngenang (Kodepos : 29468)

10. Kecamatan Sagulung
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sagulung di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Sagulung Kota (Kodepos : 29439)
- Kelurahan/Desa Sungai Binti (Kodepos : 29439)
- Kelurahan/Desa Sungai Langkai (Kodepos : 29439)
- Kelurahan/Desa Sungai Lekop (Kodepos : 29439)
- Kelurahan/Desa Sungai Pelenggut/Pelunggut (Kodepos : 29439)
- Kelurahan/Desa Tembesi (Kodepos : 29439)

11. Kecamatan Sei / Sungai Beduk
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sei / Sungai Beduk di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Muka Kuning (Kodepos : 29433)
- Kelurahan/Desa Duriangka (Kodepos : 29437)
- Kelurahan/Desa Mangsang (Mangsa) (Kodepos : 29437)
- Kelurahan/Desa Tanjung Piayu (Kodepos : 29437)

12. Kecamatan Sekupang
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sekupang di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) :
- Kelurahan/Desa Tiban Asri (Kodepos : 29424)
- Kelurahan/Desa Tanjung Riau (Kodepos : 29425)
- Kelurahan/Desa Tiban Lama (Kodepos : 29425)
- Kelurahan/Desa Tiban Baru (Kodepos : 29426)
- Kelurahan/Desa Tiban Indah (Kodepos : 29426)
- Kelurahan/Desa Patam Lestari (Kodepos : 29427)
- Kelurahan/Desa Sungai Harapan (Kodepos : 29428)
- Kelurahan/Desa Tanjung Pinggir (Kodepos : 29428)

Download :
Kode Pos

Sumber Informasi : http://organisasi.org/daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa-kodepos-di-kota-batam-kepulauan-riau-kepri

Sejarah Riau dan Kepri

Provinsi Riau terbentuk tahun 1957 dengan Tanjung pinang sebagai ibukota sementara. Dikemudian hari ibukota Riau dipindah ke Pekanbaru. Tokoh yang menduduki jabatan gubernur Riau pertama adalah S.M. Amin.

Sejarah di Riau  terkait erat dengan Kerajaan Sriwijaya. Sejumlah ahli sejarah berpendapat bahwa kerajaan ini berpusat di Palembang karena disana ditemukan prasasti peninggalan Sriwijaya. Beberapa ahli sejarah lain mengatakan bahwa puat Kerajaan Sriwijaya adalah di Muaratakus (Riau). Masa kajayaan Kerajaan Sriwijaya adalah antara abad ke 11 sampai abad ke 12. ketika itu kekuasaan Kerajaan Sriwijaya meliputi eluruh wilayah Indonesia bagian barat dan seluruh Semenanjung Melayu.  

Pasca keruntuhan Kerajaan Sriwijaya, di Riau muncul beberapa kerajaan. Salah satu kerajaan besar adalah Kerajaan Malaka yang didirikan oleh Prameswara pada awal abad ke 14. Kerajaan Malaka mencapai puncak kejayaannya pada era pemerintahan Sultan Muhammad Iskandar Syah pada awal abad ke 15. Kejayaan Malaka ini tidak lepas dari peran panglima angkatan lautnya, yaitu, Laksamana Hang Tuah.

Kekuasaan Kerajaan Malaka berakhir tanggal 10 Agustus 1511. ketika itu, Ketika itu, Malaka ditaklukan oleh Portugis di bawah pimpinan Alfonso d'Albuquerque. Sultan Mahmud Syah I yang berhasil menyelamatkan diri dari gempuran Portugis kemudian membangun kerajaan baru di Bintan. Kerajaan Melayu ini mewarisi kekuasaan Kerajaan Malaka yang meliputi Kelantan, Perak, Trenggano, Pahang, Johor, Singapura, Bintan, Lingga, Inderagiri, Kampar, Siak, dan Rokan.

Setelah merasa kuat, Sultan Mahmud Syah I merencanakan untuk melancarkan serangan balasan terhadap Portugis di Malaka. Dia kemudian melancarkan serangan berturut-turut tahun 1515, 1516, 1519, 1523, dan 1524. namun semua serangan tersebut tidak berhail menggoyahkan pertahanan Portugis. Bahkan kemudian Portugis melancarkan serangan balasan tahun 1526 dan berhasil menguasai Bintan.

Sultan Mahmud Syah I meninggal dunia tahun 1528 di Pekantua. Posisinya digantikan oleh putranya, yaitu, Sultan Alauddin Riayat Syah II. Dia melanjutkan kebijakan ayahnya dalam menyikapi penjajah. Pada masa kekuasaannya terjadi banyak peperangan melawan Portugis. Berbagai peperangan tersebut menelan korban jiwa yang tidak sedikit.

Selain itu, Kerajaan Melayu juga terlibat dalam beberapa kali pertempuran melawan Kerajaan Aceh. Hubungan anrata Melayu dan Aceh semakin memanas ketika Melayu menjalin kerjasama dengan Belanda untuk menghancurkan Portugis di Malaka. Permusuhan antara kedua kerajaan tersebut berlangsung sampai Aceh mulai surut sepeninggal Sultan Iskandar Muda yang meninggal dunia tahun 1636.

Setelah itu, kekuatan Kerajaan Melayu terpusat untuk menghancurkan Portugis di Malaka. Pada bulan Juni 1640, Kerajaan Melayu yang bekerjasama dengan Belanda melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka. Portugis kalah pada bulan Januari 1641.

Hubungan baik Kerajaan Melayu dengan Belanda berlangsung sampai tahun 1784. Tanggal 30 Oktober 1784, Kerajaan Melayu diserang Belanda dan ditaklukkan. Kerajaan Melayu kemudian mengakui kekuasaan Belanda, mulailah era kolonialisme di Keranaan Melayu.

Sebagai mana daerah lain di Indonesia, di Riau terjadi berbagai perlawanan bersenjata terhadap kolonialisme. Perlawanan besar dilakukan rakyat di daerah Rokan di bawah pimpinan Tuanku Tambusai (1820-1839). Sebelum berjuang melawan Belanda di Rokan, Tuanku Tambusai berjuang dalam perang Padri, bersama-sama gurunya, yaitu, Tuanku Imam Bonjol. Namun tuanku Tambusai tidak berhasil menghancurkan kekuatan Belanda. Dia kemudian menyingkir ke Malaka dan menetap di daerah Seremban.

Selain tuanku Tambusai, masih banyak tokoh lain yang mengobarkan perlawanan rakyat terhadap kolonoalisme Belanda. Namun semua perlawanan tersebut dapat dipatahkan Belanda. Beberapa tokoh yang memimpin perlawanan rakyat adalah Panglima Besar Sulung yang memimpin perlawanan rakyat Retih tahun 1857, Datuk Tabano di Muara Mahat (1898), dan Sultan Zainal Abidin di Rokan (1901-1904). Setelah berbagai perlawanan tersebut dapat diredam, Belanda semakin menancapkan kekuatannya di Riau.

Awal abad ke 20 merupakan era munculnya semangat nasionalisme. Tahun 1916 berdiri Serikat Dagang Islam di Pekanbaru, didirikan oleh Haji Muhammad Amin. Tahun 1930 berdiri Serikat Islam di Rokan Kanan, didirikan oleh H.M. Arif. Setelah itu muncul beberapa organisasi lain seperti Muhammadiyah.

Tahun 1942, Jepang masuk dan menguasai daerah Riau. Di era penjajahan Jepang ini, rakyat semakin sengsara karena seluruh kegiatan rakyat ditujukan untuk mendukung peperangan yang sedang dilancarkan Jepang di seluruh Asia Pasifik. Hasil pertanian rakyat dirampas dan penduduk laki-laki banyak yang dijadikan romusha.

Kabar tentang proklamasi kemerdekaan sampai ke Riau tanggal 22 Agustus 1945, namun teks lengkapnya baru sampai ke Pekanbaru seminggu kemudian. Meskipun sudah mengatehui dengan pasti perihal kemerdekaan, namun rakyat Riau tidak berani langsung menyambutnya. Hal ini karena tentara Jepang masih lengkap dengan senjatanya dan belum adanya pelopor yang meneriakan kemerdekaan.  Baru pada tanggal 15 September 1945, para pemuda yang tergabung dalam Angkatan Muda PTT berinisiatif untuk menyuarakan kemerdekaan, sejak hari tiu, pekik kemerdekaan terdengan diseluruh pelosok Riau.

Di awal kemerdekaan, Riau tidak langsung menjadi provinsi, melainkan menjadi bagian dari provinsi Sumatera. Pada saat Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi, yaitu, Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan, Riau menjadi bagian dari Sumatera Tengah. Baru pada tahun 1957, status Riau meningkat menjadi Provinsi.
Sumber :http://muizzuddinlingga.blogspot.com/2010/07/sejarah-riau-dan-kepri.html

Mengenal Kota Batam


Penduduk


Suku Bangsa
Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Beberapa suku yang dominan adalah suku Melayu, Minang, Batak, Makassar, Jawa, Flores, Tionghoa dan lain-lain. Dengan berpayungkan budaya melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Kota Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga Desember 2008, Batam telah berpenduduk kurang lebih 915.882 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2008 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata diatas 8 persen pertahun.

Agama
Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam. Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. Agama Buddha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.

Bahasa
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Makassar, dan juga bahasa Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu.


Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Komunikasi

Perkembangan Telekomunikasi di Batam terbilang cukup pesat. berikut ini adalah beberapa media yang berada di batam.
Stasiun Televisi:

Batam TV
Semenanjung Televisi
Urban TV
Barelang TV
Hang Tuah TV


Stasiun Radio:

Radio Kei 102.3FM
Radio Be 107FM
Radio RAMAKO Batam 100.7FM
Radio Zoo 101.6FM
Radio DISCOVERY Minang 87.6FM
Radio Sheila 104.3FM
Radio Alfa Omega 107.7FM
Radio Sing 105.5FM
Radio Era Baru 106.5FM
Radio Salam 102.7FM
Radio Hang FM
Radio Wiraga FM
Radio Idola FM
Radio Gress FM
Radio M3 FM
Radio Wiraga FM
Radio G-Fan FM

Artist & Model asal Batam:

Vira Yuniar
Arief Yusmita
Brownis Band
Cleo Band


Pemerintahan

Walikota

Gedung walikota dan gedung DPRD di sebelahnya
Dalam mewujudkan demokratisasi dan kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan di kota Batam, pada bulan Januari 2006 yang lalu, diselenggarakan pemilihan walikota dan wakil walikota Batam. Melalui proses yang tertib dan aman, maka terpilih dan ditetapkannya Drs. H. Ahmad Dahlan dan Ir. Ria Saptarika sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2006-2011.

Pembagian Wilayah

Kota Batam terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan, yaitu:

Kecamatan Batam Kota
Kecamatan Nongsa
Kecamatan Bengkong
Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Sekupang
Kecamatan Belakang Padang
Kecamatan Bulang
Kecamatan Sagulung
Kecamatan Galang
Kecamatan Lubuk Baja
Kecamatan Sungai Beduk
Kecamatan Batuaji


Pendidikan

Kota Batam memiliki banyak sekolah negeri dan swasta mulai dari tingkat SD hingga SMA. Perguruan Tinggi Negeri di Batam adalah Universitas Maritim Raja Ali Haji(UMRAH) atau lebih di kenal dengan nama Politeknik Batam. Selain itu terdapat banyak perguruan tinggi swasta seperti Universitas Internasional Batam(UIB), Universitas Batam(Uniba), STIE Ibnu Sina, STT Bentara Persada, Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dll.


Akses Ke Batam


Akses menuju Kota Batam dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Melalui jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandara Internasional Hang Nadim yang melayani rute penerbangan langsung dari banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Padang dll. Batam juga memiliki lima pelabuhan ferry internasional yang menghubungkannya dengan Singapura dan Malaysia: Batam center, Batu Ampar (Harbour Bay), Nongsa, Waterfront City, dan Sekupang.


Pariwisata

Kota Batam sebagai kota pariwisata, menyajikan aneka bentuk sarana wisata yaitu wisata laut dan pantai, wisata seni dan budaya, wisata belanja, wisata ekonomi dan konferensi, serta wisata kemanusiaan. Didukung oleh tersedianya fasilitas hotel dan resort dengan standar berkelas internasional serta aneka peristiwa yang disusun dalam Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam sehingga diharapkan dapat menjamin kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik maupun mancanegara dalam berkunjung ke Kota Batam.

Tempat-tempat wisata di Batam:

Jembatan Barelang (Ikon Kota Batam)
Bekas kamp pengungsi Vietnam di pulau Galang
Pantai Nongsa
Pantai Melur
Pantai Melayu (terdapat di Pulau Galang)
Pantai Sekilak
Pantai Marina City
Tanjung Pinggir (terdapat patung Dewi Kwan-Im raksasa)
Berbagai resort berstandar internasional yang menyediakan fasilitas hotel, golf dll.

Tempat-tempat wisata Belanja:


Komplek Nagoya
Komplek Jodoh
Mega Mall
Nagoya Hill Mall
Batam City Square(BCS) Mall
Top 100 Penuin
Diamond City(DC) Mall
Lucky Plaza (Pusat penjualan HP)
Mymart (Pusat penjualan Komputer)
SP Plaza
Panbil Mall
Plaza Batamindo (terdapat di dalam Kawasan Industri Batamindo)
Plaza Aviari
Sagulung Mall
Dll.


Sumber : http://aa-batam.blogspot.com/2009/05/mengenal-kota-batam.html





Kawasan Industri Batam

Batam adalah kota industri, begitu predikat yang melekat pada kota pulau ini. Bahkan gaung Batam sebagai lokomotif industri Indonesia sudah saya dengar belasan tahun lalu dari kakak-kakak alumni yang merantau ke tanah melayu ini.
Rasanya memang tidak berlebihan, mengingat luas wilayah Batam yang hanya 415 km² ini memiliki tidak kurang dari 26 kawasan industri yang tersebar di seluruh pulau yang bentuknya mirip kalajengking ini.
Letak geografis Batam yang berbatasan langsung dengan Sigapura dan Malaysia dan berada di selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dunia, menjadikan Batam memiliki nilai jual lebih.

Industri di Batam terbagi menjadi industri berat dan industri ringan. Industri berat didominasi oleh industri galangan kapal, industri fabrikasi, industri baja, industri logam dan lainnya. Sedangkan industri ringan meliputi industri manufacturing, industri elektronika, industri garment, industri plastik dan lainnya.
Berikut beberapa kawasan Industri yang saya dapatkan dari situs resmi Pemerintah kota batam dan situs Otorita Batam:
Kawasan Industri Ringan:
  • Batamindo Invesment Cakrawala
  • Batu Ampar Industrial Park
  • Batu Merah Industrial Complex
  • Bintang Industrial Park I
  • Bintang Industrial Park II
  • Cammo Industrial Park
  • Citra Buana Centre Park II
  • Citra Buana Centre Park III
  • Citra Buana Industrial 1
  • Executive Industrial Park
  • Hijrah Industrial Park
  • Indah Industrial Park
  • Kara Industrial Park
  • Latrade Industri
  • Malindo Cipta Perkasa Industri
  • Mega Cipta Industrial Park
  • Panbil Industrial Estate
  • Puri Industrial Park 2000
  • Refindo Industrial Park
  • Sarana Industrial Point
  • Taiwan International Park
  • Tunas Industrial Estate
  • Walakaka Industrial Park
Kawasan Industri Berat:
  • Kabil Industrial Park
  • Seafront Industrial City
  • Sekupang Makmur Abadi

Sumber :http://aa-batam.blogspot.com/2009/05/kawasan-industri-batam.html

Masjid Raya Batam

 Sumber :http://wisatamelayu.com/id/object/99/43/masjid-raya-batam/&nav=geo


Daftar Gubernur Kepulauan Riau

No. Foto Nama Dari Sampai Keterangan
1. Ismeth abdullah.jpg Ismeth Abdullah 1 Juli 2004 2005 Penjabat Gubernur (periode pertama)
2.
Darjo Sumarjono 2005 19 Agustus 2005 Penjabat Gubernur
3. Ismeth abdullah.jpg Ismeth Abdullah 19 Agustus 2005 19 Agustus 2010 periode kedua
3.
Muhammad Sani 19 Agustus 2010 sekarang

Sejarah Batam


Sejarah Singkat
Batam mulai dikembangkan sejak awal tahun 1970-an sebagai basis logistik dan operasional untuk industri minyak dan gas bumi oleh pertamina. Kemudian berdasarkan Kepres No. 41 tahun 1973, pembangunan Batam dipercayakan kepada lembaga pemerintah yang bernama Otorita Pengembangan Industri Pulau Batam atau lebigh dikenal dengan Otorita Batam.
Pengembangan Pulau Batam terbagi dalam beberapa periode . Periode pertama yaitu tahun 1971-1976 dikenal dengan nama Periode Persiapan yang dipimpin oleh Dr.Ibnu Sutowo. Periode kedua adalah Periode Konsolidasi (1976-1978) dipimpin oleh Prof.Dr.JB.Sumarlin , Setelah itu adalah Peride Pembangunan Sarana Prasarana dan Penanaman Modal yang berlangsung selama 20 tahun. Yaitu tahun 1978-1998, yang diketuai Prof.Dr.BJ. Habibie Kepemimpinan berikutnya dipegang oleh J.E Habibie yaitu bulan maret s/d juli 1998. Periode ini dikenal dengan nama Pembangunan Prasarana dan Penanaman Modal Lanjutan . Kemudian sejak tahun 1998 sampai sekarang, dibawah kepemimpinan Ismeth Abdullah dinamakan Periode Pengembangan Pembangunan Prasarana dan Penanaman Modal Lanjutan dengan perhatian lebih besar pada kesejahteraan rakyat dan perbaikan iklim investasi.
Dalam rangka melaksanakan visi dan misinya mengembangkan Batam, maka dibangunlah insfrastruktur modern yang berstandar internasional serta berbagai fasilitas lainnya, sehingga saat Pariwisata yang diminati dan mampu bersaing dengan kawasan serupa Asia Pasifik.
Berbagai kemajuan pun telah banyak dicapai, seperti tersediannya berbagai lapangan usaha yang mampu menampung angkatan kerja yang berasal hampir dari seluruh daerah di tanah air. Begitu juga dengan jumlah penerimaan daerah maupaun pusat dari waktu kewaktu terus meningkat. Hal ini tidak lain karena disebabkan oleh maraknya kegiatan industri, perdagangan, alih kapan dan pariwisataan didaerah. Namun sebagai daerah yang berkembang pesat, Batam juga tidak luput dari munculnya berbagai masalah sosial.
Untuk itulah, maka dalam rangka penyempurnaan pengembangan pulau Batam yang sedang berlangsung, maka pembangunan saat ini difokuskan kepadakesejahteraan masyarakat dengan menjalankan program social development. Hal ini diharapkan mampu mengatasi berbagai macam persoalan sosial yang timbul sebagai eksternalitas negatif dari pembangunan yang telah terjadi selama 30 tahun tersebut.